Gubernur Sherly Laos Tegaskan Komitmen Perlindungan Perempuan dan Anak di Malut

Foto bersama usai acara Penguatan Standar Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak dibuka. Dok:Biro Adpim Malut

SOFIFI,Legalpost.id— Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, secara resmi membuka kegiatan “Penguatan Standar Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak” yang berlangsung di Grand Majang Hotel, Ternate. Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya komitmen kolektif untuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang kian meningkat di wilayah tersebut.

"Perempuan dan anak adalah kelompok paling rentan terhadap kekerasan. Ini bukan hanya isu keluarga, tetapi menyangkut masa depan bangsa," tegas Gubernur Sherly dalam acara yang dihadiri jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), pimpinan OPD, narasumber, fasilitator, serta insan pers.

Ia menyebut bahwa data dari sistem pelaporan nasional seperti SIMFONI PPA menunjukkan tren peningkatan kekerasan seksual terhadap anak. Fenomena ini menjadi peringatan serius yang harus ditanggapi dengan tindakan nyata dan sistematis.

Sherly menyatakan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak merupakan amanat dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang menekankan pentingnya kualitas hidup, perlindungan sosial, dan penegakan hukum yang adil serta tanpa diskriminasi.

Standar layanan perlindungan, lanjutnya, bukan sekadar pedoman teknis, melainkan bukti nyata bahwa negara hadir untuk korban. Permen PPPA No. 2 Tahun 2022 telah memberikan kerangka kerja yang jelas, namun tantangan masih besar: mulai dari minimnya SDM terlatih, lemahnya koordinasi lintas sektor, hingga keterbatasan anggaran.

Untuk itu, Gubernur mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk:

  • Mengintegrasikan standar layanan ke dalam sistem pemerintahan daerah secara menyeluruh,
  • Meningkatkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor,
  • Memperkuat edukasi, literasi digital, dan pemberdayaan korban.

"Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan terus memperkuat kebijakan, anggaran, dan kelembagaan demi mewujudkan perlindungan yang utuh bagi perempuan dan anak," tegasnya.

Ia berharap, kegiatan ini tidak berhenti pada tataran pemahaman, tetapi juga melahirkan langkah konkret yang bisa diimplementasikan hingga ke tingkat desa dan kecamatan.

Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Gubernur Sherly secara resmi membuka kegiatan yang menjadi bagian dari ikhtiar besar mewujudkan Maluku Utara bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak.(*)

Komentar

Loading...