Peringati Hari Kartini ke-147, Dinas P3A Malut Tegaskan Keterkaitan Ekonomi Keluarga dan Kekerasan terhadap Perempuan-Anak

DP3A Malut bersama Gubernur Sherly Laos launching layanan #torangada pada acara peringatan puncak Hari Kartini yang berlangsung di Sa'id Bella Hotel Ternate.

TERNATE,Legalpost.id– Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara, Musrifah Alhadar, menegaskan bahwa kondisi ekonomi keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara puncak peringatan Hari Kartini ke-147 yang digelar di Bela Hotel, Senin (21/4/2025). Kegiatan tersebut mengusung tema: “Perempuan Maluku Utara Berdaya, Anak Terlindungi, UMKM Tumbuh”—sebuah seruan kuat untuk membangun generasi perempuan yang tangguh dan perlindungan maksimal terhadap anak di tengah dinamika sosial saat ini.

“Kesejahteraan ekonomi yang rendah kerap menjadi pemicu ketegangan rumah tangga, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kekerasan dalam keluarga. Maka, pemberdayaan ekonomi menjadi solusi strategis dalam mencegah kekerasan,” tegas Musrifah.

Dalam paparannya, Musrifah menyampaikan komitmen Dinas P3A untuk terus meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Maluku Utara melalui program-program kerja yang selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya pada penguatan sumber daya manusia, pendidikan, kesetaraan gender, dan perlindungan sosial.

Komitmen ini juga senafas dengan visi besar Gubernur Maluku Utara periode 2025–2030: “Menjaga Keberagaman, Mewujudkan Pemerataan, Bersama Maluku Utara Bangkit, Maju, Sejahtera dan Berkeadilan.”

“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam menjalankan berbagai program kami selama ini,” ujarnya.

Hasil dari program-program ini tampak jelas dalam peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Maluku Utara pada tahun 2023 yang mencapai 90,59, naik dari 90,3 pada tahun 2022. Sementara Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) mencapai 79,05, menempatkan Malut di posisi ketiga tertinggi nasional, melampaui rata-rata nasional.

“Capaian ini menunjukkan bahwa perempuan di Maluku Utara telah mengambil peran penting, tidak hanya dalam sektor ekonomi, tetapi juga di bidang politik dan pengambilan keputusan strategis,” tegas Musrifah.

Namun, tantangan masih ada. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan masih berada di bawah rata-rata nasional. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan partisipasi ekonomi perempuan terus menjadi fokus DP3A.

Dalam rangkaian kegiatan Hari Kartini, DP3A bersama Gubernur, Wakil Gubernur, Forkopimda, serta organisasi perempuan melaksanakan roadshow kampanye "Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak" ke sejumlah satuan pendidikan di Kota Ternate. Kegiatan ini ditandai dengan peluncuran hashtag #TorangAda oleh Gubernur Sherly Tjoanda Laos.

Layanan #TorangAda merupakan kanal dukungan komprehensif milik Dinas P3A Maluku Utara yang hadir sebagai ruang aman bagi korban kekerasan, bullying, maupun masalah kesehatan jiwa.

“#TorangAda menjadi pengingat bahwa siapa pun yang sedang berada dalam pusaran masalah, tidak sendiri. Ada negara dan masyarakat yang siap membantu,” tutup Musrifah penuh harap.(*)

Komentar

Loading...