Ini Aspirasi Penjual Hasil Panen Dipasar Galala Kecamatan Sofifi

Sofifi,Legalpost.id- Menyusuri pasar Galala Kecamatan sofifi, Kota Tidore Kepulauan Ibu kota provinsi Maluku Utara (Malut). Dimana penjual hasil panen mengakui omset yang makin hari makin menipis, karena kurangnya pembeli.
Salah satu sumber yang dihampiri Legalpost, Kamis (23/12) Heber pria nasrani ayah dari Halimah seorang mualaf yang dinikahi pria asal Tidore. Heber dan anak cucunya bertahan hidup dengan menjual pisang dipasar galala.
Sejak mata heber dioperasi Heber harus istirahat bekerja dan mengisi hari-harinya dengan membantu anaknya Halima berjualan buah pisang dipasar.
"Saya pe mata ini katarak dan anak saya bawa ke Tidore untuk operasi, selesai operasi saya bolong bisa karja jadi saya batamang anak bajual dipasar sini,"ucap Heber.
Meski penglihatan yang terbatas heber tidak patah semangat dan membantu anaknya berjualan, dia mengisahkan setiap bajual pendapatan sini Tara menetap, kadang satuhari 200 lebih, kadang 100 ribu lebih kadang 100 ribu, tergantung dari pembeli yang datang.
Sekarang karena Desember kata Heber, cenderung tidak terlalu fokus ke makanan, selain itu dengan tidak menetapnya ASN di Sofifi, sehingga tidak banyak orang berbelanja disini.
Dengan hasil jualan tiap hari, kami bagi untuk makan, dan simpan tambah modal serta membeli semen satu dua sak, untuk bangun rumah anak.
Ditanya soal pasar heber menjelaskan, disini saat berjualan kalau angin kuat kami takut sering tutup pisang dan basombar.
Sementara anak Heber Halimah kepada legalpost mengatakan, untuk pendapatan mereka kurang lebih sudah seminggu ini,satu hari sudah tidak sampai 100.sekarang ini pisang sering busuk, Tara laku, pegawai sebagian besar tartinggal disofifi jadi yang belanja yang ada saja.
"Sekarang ini hasil panen harga menurun sementara sembilan bahan pokok naik, jadi dia tarsesuai dng tong pe pendapatan,Keadaan kalau begini terus tong pe modal patah, bagiman tarpatah kalau setiap hari pisang busuk semua," Terangnya.
Halima dan Heber yang mewakili masyarakat penjual hasil panen, menyampaikan aspirasi ke pemerintah agar supaya ada sebagian pegawai yang bertugas disini, menetap disofifi, agar saling menunjang, pegawai melihat masyarakat, masyarakat juga tidak lalai membayar pajak. "Supaya pajak tidak jadi tunggakan karena kendala penghasilan yang makin hari makin menipis," Jelasnya.
Sampai saat ini pemerintah pasar baik dari provinsi maupun Kota Tidore tidak begitu peduli, tidak tahu alasannya apa, pihaknya berjual hasil panen perlu dukungan dari pemerintah. Agar bisa lebih bagus ramai." disini ni tarada orang Dinas yang turun cek rutin, kami minta agar ada kepedulian dari pemerintah," pungkasnya.(tim)
Komentar