Sula-Taliabu Tak Tercantum di Buku RPJMD 2025–2029, Mislan Syarif Desak Pemerintah Wujudkan Keadilan Pembangunan

SOFIFI,Legalpost.id— Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dari Daerah Pemilihan V (Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Pulau Taliabu), Mislan Syarif, melayangkan kritik keras terhadap Pemerintah Provinsi Malut terkait minimnya perhatian terhadap Pulau Taliabu dalam buku platform Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029.
Keluhan itu disampaikan langsung di hadapan Gubernur Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe saat Rapat Paripurna DPRD di Sofifi, Senin (28/7/2025).
“Saya sudah pelajari buku platform RPJMD 2025–2029. Saya sangat kecewa karena nama Pulau Taliabu nyaris tak disebut. Tidak ada satu pun program strategis yang diarahkan ke wilayah kami. Bahkan dalam peta strategi pengembangan lima tahun ke depan, Taliabu benar-benar kosong,” ujar Mislan dengan nada serius.
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan ketimpangan dalam perencanaan pembangunan antarwilayah. Padahal, Pulau Taliabu sebagai daerah terluar memiliki potensi besar dan kebutuhan infrastruktur yang mendesak.
“Apakah kami di Taliabu tidak dianggap sebagai bagian dari provinsi ini? Kami ini perbatasan, kami garda terdepan. Tapi mengapa pembangunan seolah tak berpihak?” tegas Mislan.
Ia menyoroti pentingnya infrastruktur dasar seperti jalan provinsi dan jalan nasional yang hingga kini belum tersentuh secara memadai di Taliabu. Mislan mendorong agar pemerintah tidak hanya menyusun rencana di atas kertas, tapi juga hadir dengan solusi nyata di lapangan.
“Kami tidak minta istimewa, kami hanya ingin diperlakukan adil. Tolong bangun jalan provinsi, dorong hadirnya jalan nasional, agar Taliabu bisa terkoneksi dan berkembang seperti daerah lainnya,” tambahnya.
Politisi yang dikenal konsisten menyuarakan aspirasi masyarakat itu berharap, di era kepemimpinan Sherly Laos dan Sarbin Sehe, arah pembangunan bisa lebih merata dan menyentuh semua wilayah, tanpa terkecuali.
“Saya harap RPJMD ini dikaji ulang. Kami butuh komitmen nyata, bukan hanya janji. Jangan biarkan Pulau Taliabu terus jadi halaman belakang dalam pembangunan Maluku Utara,” pungkasnya.(*)
Komentar