Keluhan BBM, Seorang Warga Dipukuli Oknum Pejabat Halbar Secara Brutal

Legaloost.id,Jailolo-Hardi alias Don Jaou salah satu warga desa Gufasa kecamatan Jailolo Rabu,(08/01/2025),  dipukuli oleh Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Halbar Demisius Onasis Boky secara brutal.

Insiden itu bermula setelah korban bersama salah seorang rekannya melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Perindagkop dan UKM Halbar terkait kelangkaan BBM di wilayah Jailolo dan dugaan adanya penjualan BBM berjenis Minyak Tanah tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), serta dugaan pungli oleh oknum pejabat Perindagkop terhadap pangkalan minyak di Jailolo.

Aksi itu bermula berjalan normal, namun saat  korban melakukan pemasangan pamflet dari kertas yang bertuliskan copot kepala dinas dan salah satu Kabid perdagangan dan kantor ini adalah kantor pungli maka dilerai oleh kepala dinas. 

Saling melerai antara korban dan kepala dinas saat pemasangan spanduk kecil itu hingga berujung  korban dipukuli secara brutal oleh oknum kepala dinas tersebut. Insiden itu diketahui oleh publik saat video berdurasi berkisar 1 menit 35 detik beredar di media sosial hingga viral.

Atas kejadian itu, maka kantor dinas Perindagkop dan UKM Halbar di palang oleh keluarga korban dan sejumlah anggota DPRD Halbar dan Ketua DPRD Halbar serta Sekretaris Daerah Julius Maur  ikut turun  meninjau aktivitas di kantor tersebut.

Amatan wartawan situasi sedikit memanas karena  keluarga korban dan massa yang mengecam tindakan kekerasan turun mencari kepala dinas di kantor tersebut. Namun beruntung massa yang datang di kantor itu tidak lagi menemui  pegawai.

Korban yang diwawancarai wartawan di kantor Dinas Perindagkop dan UKM Halbar  membenarkan kejadian tersebut. Kata dia , bersama rekan menyampaikan aspirasi bersama salah satu rekan dekan cara berorasi menggunakan megafon dan memasang pamflet. Namun Kadis tidak menerima sehingga melakukan pemukulan.

Menurut dia, saat ini pelaku suda di tahan oleh Polres Halmahera Barat setelah dilakukan laporan secara resmi.”saya saat dapat pukul langsung visum dan ajukan laporan dan saat ini pelaku suda di tahan.”Ucapnya.

Sementara Sekretaris Daerah kabupaten Halmahera Barat yang dikonfirmasi mengaku  dirinya telah meninjau situasi kantor Dinas Perindagkop dan UKM Halbar usai kejadian. Saat itu kantor terlihat  sedang di palang dan keberadaan di TKP ada juga sejumlah anggota DPRD Halbar.

“Saat saya datang melihat kantor dipalang maka saya melepas. Tujuan saya ingin melihat dan memastikan. Karena rencananya saya memanggil keluarga korban untuk menyampaikan agar keluarg  laporan secara resmi ke penegak hukum. Tetapi saat saya buka kayu yang dipalang di depan pintu kantor  itu dihujani teriakan dari massa bahkan dari anggota DPRD.”Ucapnya.

Menurut Julius, selaku pemerintah saya ingin  pelayanan Dinas terhadap masyarakat terus dilakukan. Terkait insiden pemukulan diserahkan kepada pihak yang berwajib. 

“Jangan sampe diwacanakan seperti saya membela oknum pejabat yang menjadi pelaku pemukulan. Karena, selaku pemerintah tindakan melanggar hukum itu wajib diadili sesuai ketentuan hukum yang berlaku.”akunya.

Terlebih kata Julius, pihaknya bahkan berencana akan menyampaikan kepada keluarga korban bahwa jabatan oknum kepala dinas akan dinonaktifkan  karena melakukan pelanggaran hukum. Tetapi di saat meninjau lokasi itu dihujani teriakan sehingga rencana itu tidak berhasil disampaikan.

Kepala Kepolisian Resor Polres Halbar AKBP Erichson Pasaribu membenarkan kejadian itu dan mengaku pelaku oknum pejabat itu telah  ditetapkan tersangka dan pihak kepolisian Kamis,(09/01/2025) berkisar pukul 11.00 WIT akan melakukan konfrensi pers  atas kasus dugaan pengeroyokan itu.

Komentar

Loading...