Layanan RSD Tidore Menuai Kritik, Warga Kosa Blokir Jalan Sebagai Aksi Protes
TIDORE,Legalpost.id– Aliansi Masyarakat Peduli Kesehatan memblokir Jalan Lintas Halmahera di Desa Kosa, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Jumat (1/11/2024), sebagai bentuk protes atas pelayanan yang dianggap buruk di Rumah Sakit Daerah (RSD) Tidore. Aksi ini berlangsung sejak pukul 14:00 WIT dan didasari oleh kekecewaan warga atas penanganan medis yang dinilai tidak memadai hingga merenggut nyawa seorang warga, Asri Kasman.
Koordinator aksi, Amiruddin A. Muhammad, menyampaikan tuntutan agar Direktur RSD Tidore dicopot dari jabatannya karena dinilai gagal memberikan pelayanan yang layak. Ia juga mendesak agar dokter Muhammad Fahrul yang bertugas saat kejadian dipecat karena dianggap tidak memenuhi aspek kemanusiaan saat menangani pasien.
“Kami menuntut agar ada tindakan tegas kepada dokter yang bersangkutan karena pernyataannya yang arogan bahwa ‘saya berhak untuk menolak atau menerima pasien.’ Hal ini mencederai rasa keadilan kami sebagai masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan,” ujar Amiruddin.
Menurut Amiruddin, almarhum Asri Kasman, yang mengalami hipertensi parah, awalnya akan dirujuk ke RSU Chasan Boesoirie Ternate pada dini hari Selasa (29/10/2024). Namun, karena ruang IGD dan ICU di RSU penuh, pasien dialihkan ke RSD Tidore. Sayangnya, saat tiba di RSD Tidore pukul 04:30 WIT dalam kondisi kritis, pasien tidak mendapat perawatan, dengan alasan surat rujukan tertuju ke RSU Chasan Boesoirie dan bukan RSD Tidore. Bahkan, oksigen yang dipakai oleh pasien masih dari Puskesmas Payahe, dan tidak ada bantuan oksigen dari RSD.
“Keputusan ini menambah luka bagi keluarga korban. Padahal, akses terhadap pelayanan kesehatan adalah hak dasar yang wajib dipenuhi pemerintah. Kasus ini menyoroti kegagalan dalam sistem layanan kesehatan yang berdampak langsung pada masyarakat,” tegas Amiruddin.
Aksi pemblokiran jalan berakhir pada pukul 17:21 WIT setelah massa membubarkan diri secara tertib. Namun, mereka memberikan ultimatum bahwa pemboikotan jalan akan dilanjutkan jika Pemkot Tidore, pihak RSD Tidore, dan dokter yang bersangkutan tidak segera datang ke Desa Kosa untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.
“Ini adalah bentuk harapan agar pelayanan kesehatan di Tidore segera berbenah. Kami butuh keadilan dan kejelasan tindakan nyata dari pemerintah,” tutup Amiruddin.(*)
Komentar