Kesultanan Jailolo Bersama Majelis Ta’lim Majmaul Hidayah Peringati Maulid Nabi 

HALBAR, LEGALPOSTID– Pada momentum hari lahir (Maulid) baginda Nabi Muhammad SAW yang ke 1445 Hijriyah/2023 Masehi, para umat Muslim di penghujung dunia turut menyambut dan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Salah satunya di Indonesia, khususnya di Maluku Utara. Perayaan kali ini, dilaksanakan oleh Kerajaan Kesultanan Jailolo atau dikenal dengan sebutan "Jiko Ma Kolano". Itu berlangsung di Kedaton Jailolo, tepatnya di Desa Soa Konora, Kecamatan Jailolo. Minggu malam (15/10/2023).

Turut hadir dalam perayaan tersebut yakni, Sultan Jailolo, Ahmad Sjah bersama Permaisuri dan putranya, Jo'ou Ngofa Danu (Ofa Danu), perangkat adat, dan masyarakat adat.

Amatan Legalpost.Id, terlihat ibu-ibu majelis ta'lim Majmaul Hidayah, Desa Saria, melaksanakan pembacaan Maulid, kemudian melantunkan shalawat Nabi dan di iringi dengan pemukulan rebana (alat musik gambus).

Kepada Legalpost.id, Sultan Jailolo Ahmad Sjah, mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bisa terlaksana dengan lancar. Sultan Ahmad juga mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu majelis ta'lim Nurul Huda, Desa Saria yang mengadakan pembacaan Maulid di wilayah Kedaton Jailolo.

"Satu sisi kita memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW, kita memberi shalawat serta salam kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan Sahabatnya, insya Allah kita nantikan syafaatnya," Kata Sultan Ahmad Sjah.

Dikatakan Sultan Jailolo, peringatan Maulid Nabi ini terus digelar setiap tahun. Sultan menyatakan bahwa, jika mesjid kesultanan sudah selesai dibangun, pihaknya akan menggelar acara keislaman di halaman mesjid tersebut.

"Harapan kami, kita bisa jalankan kegiatan keagamaan seperti ini, satu sisi untuk ajang silaturahmi dari masing-masing soa. Bukan hanya dari soa Saria saja, mungkin dari soa Marimbat,Tauro dan soa Tataleka, dan lain-lain," Harapnya

Sementara itu, Jogugu Kesultanan Jailolo, Gamaludin A Gafur menambahkan, ini sebua proses awal untuk bagaimana caranya biar mereka (masyarakat Halbar) bisa mengenal Kedaton ini seperti apa.

Dia menjelaskan, proses untuk bagaimana caranya dalam jangka panjang supaya mereka lebih mengenal adat se atoran atau pembangunan tentang kebudayaan. "Agar mereka tau jati diri mereka yang sebenarnya maka berbagai cara yang kita lakukan salah satunya bagaimana torang (Kami) harus dorong masyarakat harus kenal Kedaton ini," Ujarnya.

Dikatakannya, terkait dengan perayaan-perayaan ini pihaknya sudah mendiskusikan. Itu kata dia, rananya Imam Sadaha. "Misalnya terkait dengan Isra mi’raj, Maulid Nabi maupun perayaan-perayaan yang lain," Pungkasnya.

Komentar

Loading...