Danny Akui Tampilan Budaya Belum Maksimal pada Event FRT

![]() |
Foto worom susadi desa Worat-worat |
JAILOLO,Legalpost.id-Bupati Halmahera Barat (Halbar), Danny Missy, mengaku kepada Kepala Sub Direktorat Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, DR Agus Widyatmoko, terkait tampilan budaya suku pada Event Rera Tumding belum maksimal dilakukan.
Hal tersebut dikatakan Danny, saat sambutan Worom Susadu (makan adat) dari rangkaian kegiatan event Rera Tumding di desa Worat-Worat Senin, 30 September 2019 malam.
Menurut Danny, agenda secara bersamaan pada satu event dipastikan tidak bisa menampilkan secara keseluruhan budaya milik tujuh suku.
Dengan itu, lanjut Danny berjanji akan diagendakan festival secara terpisah dari tujuh suku tersebut, guna tampilan dari setiap budaya yang diangkat dari setiap suku dapat maksimal dilakukan.
"Kedepan pak Agus, (Perwakilan Kementerian), saya akan buat festival secara terpisah. Satu suku satu festival supaya tampilannya lebih padat."Janji dia.
Menurut Danny, ditaksir waktu tampilan budaya setiap suka paling cepat satu minggu. Dengan itu, jika setiap suku dilakukan festival bakal lebih efektif menampilkan budaya masyarakat Halbar.
Di kesempatan itu juga Danny menyinggung kebiasaan bermedia sosial, dia mengaku gerah dengan postingan di sosial media facebook. Pasalnya, perkembangan komunikasi teknologi dapat berdampak positif maupun negatif. Dengan itu, masyarakat diharapkan menampilkan postingan yang berbau adat sehingga dapat dilihat Halbar benar-benar masih memiliki budaya.
"Saya lihat di potongan FB banyak yang buat status, bahkan nenek-nenek sekalipun buat status. Saya harap status itu bisa dilakukan asalkan terkait adat dan budaya supaya publik tahu adat di Halbar."ucapnya. (Tim)
Komentar