Mendengar Akan Dipecat, Ini Pendapat Kades Lako Akediri

Jailolo, Legalpost. Id- kabar beredar rencana dilakukan pemecatan Samsu Miradji dari Kepala desa Lako Akediri kecamatan Sahu, oleh Bupati Halmahera Barat James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhammad, ini pendapat Samsu.

Samsu saat ditemui di kediamannya, Rabu, (25/08/2021, mengaku tidak ada jabatan yang kekal di dunia ini. Dengan itu, pemecatan atau mengakhiri masa jabatan merupakan hal biasa dan akan menimpah siapa saja yang memiliki jabatan di dunia ini.

Samsu mengaku cukup berusaha berbuat baik melayani masyarakat melalui program oleh pemerintah desa, baik fisik maupun non fisik. Dengan itu, jika ada terselip kekurangan merupakan hal manusiawi yang mungkin menimpah siapa saja.

Menurut Samsu, kabar pemecatan dirinya bukan baru didengar saat ini, tetap jelang pelantikan bupati dan wakil beberapa bulan lalu telah menjadi wacana kuat dan dihenduskan oleh oknum yang tidak sejalan dengannya.

Kata dia, jika pemecatan dirinya menjadikan Pemerintah daerah bahagia, maka secara pribadi dirinya mengikhlaskan hal itu terjadi. Pasalnya, kebahagiaan itu tidak bisa dirasakan dengan jabatan dan materi.

"Selama ini, saya tidak mencari kaya dengan jabatan ini. Karena saya faham bahwa jabatan adalah titipan dan pada saatnya titipan itu akan diambil."ucapnya.

Menurut Samsu, dirinya bersyukur karena selama dua periode menjadi kepala desa, telah menghadiai pembangunan satu unit masjid, satu unit kantor desa, puluhan unit perahu nelayan dan rompong ikan, serta kerja sama pemerintah kabupaten dan Provinsi untuk pembangun talut penahan ombak dan banjir serta pembangunan jembatan penghubung menuju kecamatan dan menghentikan penjualan pasir dan penebangan mangrove.

"Banyak program yang Alhamdulillah suda saya buat. Tinggal satu yang masih berjalan yakni menata kampung hingga seluruh rumah warga memiliki pagar rumah sebagai kawasan desa wisata ."ucapnya.

Kata Samsu, Lako Akediri saat dalam kepemimpinannya, jauh dari kasus kriminal, bahkan warga rukun dan damai. Menurut dia, Sesekali ada yang tidak menyukai dirinya merupakan hal biasa. Namun, yang tidak menyukai dirinya menurut Samsu, adalah mereka yang juga cukup banyak memperoleh manfaat dari kepemimpinannya.

Samsu mengaku yakin, atas pemecatan yang lahir atas dasar keadilan dan keinginan kelak memperoleh balasan yang setimpal. Dengan itu, dirinya hanya dapat berbuat yang terbaik untuk desa dan selebihnya diserahkan kepada Tuhan yang menilainya.

"Saya tidak bisa berlindung kepada siapa-siapa terkecuali Allah. Karena dia pemilik keadilan atas masalah yang saya hadapi saat ini,"tuturnya.

Menurut Samsu, orang yang memeriksa dirinya untuk melengkapi persyaratan pemecatan, akan lebih memahami dibanding dirinya. Maka itu, dia hanya mengikuti pemeriksaan karena yang baik dan benar kata Samsu, juga tidak datang dari dirinya dan bahkan mereka yang memeriksa.

Disinggung terkait rencana PTUN jika hal itu terjadi, kata Samsu, persoalan itu juga telah dikomunikasi dengan beberapa kerabat dan keluarga di Jakarta yang memiliki keakhlian pada bidangnya.

"Pada intinya torang fokus kerja perbaiki desa. Tidak perlu dibesarkan masalah ini, apalagi masalahnya belum terjadi, jadi nanti suda baru tanya masalah itu."Tutup dia. (Tim).

Komentar

Loading...