Kegiatan

Keramat “Kubu Podo” Dipugar

HALBAR,Legalpost.id- Masyarakat desa Lako Akediri kecamatan Sahu kabupaten Halmahera Barat (Halbar), bersama Forum Sastra dan Budaya Halmahera Barat, membersihkan dan memperbaiki kuburan tua, serta keramat "Kubu Podo" di kawasan wisata pantai Saicico desa setempat, Selasa,( 22/6/2021).

Kuburan yang berusia berkisar ratusan tahun itu dipugar kembali agar generasi bisa mengenang sejarah kehidupan nenek moyang yang sempat tinggal di kawasan wisata tersebut.

Kepala desa Lako Akediri, Samsu Miradji, yang ditemui wartawan disela-sela aktivitas bakti sosial , Selasa, (22/6), mengaku kawasan pekuburan tua memiliki sejarah kehidupan penduduk masa lalu. Bahkan, salah satu kuburan di kawasan itu diakui penduduk sebagai keramat milik leluhur seorang sosok berilmu yang bernama Muhammad Hamisi Bin Sulaiman.

Dikatakan Samsu, keramat tua yang diberi nama kubu Podo atau kuburan pendek itu setiap saat diziarahi oleh penduduk. Maka itu, Pemerintah desa memugar kembali agar menjadi tempat wisata sejarah dan budaya.

Andika R Kartoni, ketua forum Sastra dan Budaya Halmahera Barat pada wartawan mengatakan, awalnya mereka usulkan kepada Pemdes untuk memugar kawasan peninggalan tempat istrahat sultan Ternate Mudaffar Syah dikawasan wisata itu. Karena tempat istrahat itu, telah hancur setelah sebelumnya dibangun Sry Sultan datang ke desa Lako Akediri tahun 1984 lalu.

Namun kata dia, disaat berbincang bersama masyarakat dan mendengar cerita lepas terkait adanya salah satu kuburan yang diberi nama kubu podo telah berusia berkisar ratusan tahun maka usulan itu ditawarkan agar dilakukan pemugaran.

Imam desa As-sikin desa Lako Akediri, Hasan Muhammad, terpisah menceritakan awalnya kuburan tua itu berada di lokasi wisata karena dahulu masyarakat Lako Akediri, Marimbati, dan sebahagian masyarakat desa Lako Akelamo dan Jarakore tinggal di tempat tersebut. Namun, saat terjadi Tsunami kecil di tahun 1930-an, masyarakat berpindah.

Terkait Keramat "kubu Podo," imam membenarkan kuburan itu milik seorang berilmu atas nama M Hamisi bin Sulaiman, menurut Hasan, sosok berilmu itu belum diketahui dengan jelas kehidupan masa silamnya.

Namun kata Hasan, kuburan keramat itu suda sejak dahulu dilakukan Ziarah khusus oleh tokoh agama dan tokoh adat serta masyarakat setempat. Maka itu, belakangan diikuti Ziarah oleh masyarakat saat ini.

Komentar

Loading...