Sejumlah Mangrove di Guaemaadu Jailolo Teramcam Mati

JAILOLO, Legalpost.id - Sejumlah pohon mangrove yang tumbuh di wilayah Desa Guaemaadu, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, belakangan terancam akan mati.
Fakta kondisi hutan bakau ini ternyata mengundang perhatian dam kritikan dari para pemuda kerap mengkritik kerja-kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halbar sebut saja Jong Halmahera 1914
Isra Muid kepada wartawan menegaskan,
setelah mendapat laporan dari warga Desa setempat, Jong Halmahera 1914 langsung melakukan penulusuran atau melihat fakta-fakta atas kondisi mangrove Desa Guaemaadu ini.
" Kami menyaksikan sendiri, ada serangan hama ulat memakan daun pohon mangrove. Hasilnya daun mengering, tentu sudah pasti terancam mati. instansi terkait juga kelihatan acuh menyekapi masalah ini,"tegas pengurus Jong Halmahera 1914 Selasa (22/09/2020).
Dengan begitu Isra juga mahasiswa ITN Kota Malang ini mengatakan, Pemkab Halbar khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi masalah itu dan bijak melihat karena pohon mangrove merupakan pertahanan jika dalam perubahan iklim terutama bagi warga yang bertempur tinggal di wilayah tersebut
" Kasus terancam matinya pohon bakau (mangrove) di pesisir desa Guaemaadu ini, sudah terjadi beberapa bulan lalu. Namun, sampai sekarang pihak pemerintah berwewenang belum turun memastikan apa yang menyebabkan mengeringnya pohon itu,"ungkapnya
Menurutnya untuk lebih mudah membuktikan mangrove terancam mati itu, bila kita sedang melakukan perjalanan ke Pelabuhan kelas III Jailolo itu sangat tampak kondisi mangrove duannya sudah mengering
" Jika pemerintah daerah tak tahu menahu tentang kasus yang terjadi di pesisir Guaemaadu ini. Ketidak-pedulian Pemda terhadap kasus ini, sama halnya Pemda tak miliki komitmen menjaga kelangsungan lingkungan hidup,"katanya
Lain sisi salah satu warga Rian Samsudin yang bertempat tinggal disekitar pohon mangrove, mengaku, pohon baku mengering
terjadi sudah sekitar satu bulan lebih, hampir masuk dua bulan
" Jika tak salah. Rumah saya kan tepat berada di dekat pohon bakau, jadi saya dan keluarga tiap hari harus membersihkan ulat yang masuk ke rumah dengan alat sapu. Kami jelas khawatir, jika ulat semakin banyak dan tak terkontrol, tentu dapat mengancam keselamatan kami. kami harap, pemerintah bisa turun dan mencari solusi membasmi ulat sudah meresahkan ini,"harap Warga sekitar melalui Rian Samsudin ditemui terpisah.
Untuk sekedar diketahui, padahal mangrove termasuk salah satu menjadi program Pemerintah pusat hingga ke Daerah yang dikonsepkan dalam bentuk program penghijauan. (tim)
Komentar