Promo news
Gagas Wisata Sejarah, Kesultanan Ternate Bangun Hubungan Diplomasi Dengan Pemerintahan Halbar
Ternate,Legalpost.id-Kesultanan Ternate bangun hubungan diplomasi dengan Pemerintahan kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Minggu (22/6) malam.
Kerja sama itu untuk pengembangan wisata budaya berbasis sejarah di lokasi pantai lako Akediri atau dikenal desa Marimabati kecamata Jailolo kabupaten Halbar.
Hubungan diplomasi ini terlihat saat Kesultanan Ternate melalui Jou ngofa
Hidayat Mudaffar Sjah, (putra dari Mudaffar sjah ll), mengundang Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy, dan Ketua DPRD Halbar Carles Ricard, duduk bersama untuk membahas pengembangan wisata Marimabati dan pembangunan monumen sultan ke 48 Mudaffar Sjah ll, untuk mengabadikan sejarah kesultanan Ternate di pantai lako Akediri.
Jou Ngofa pada kesempatan itu mengatakan, wilayah Halmahera barat(Halbar) secara historis adalah wilayah kesultanan Ternate, ada hukum sejarah jadi tidak bisa tidak. Baginya kesultanan Ternate memiliki andil dalam pembangunan budaya dan adat istiadat di Halbar, sehingga tentu kalau budaya sangat berdekatan dengan pariwisata, kebetulan di sana ada beberapa tempat yang layak dijadikan tempat pariwisata. Dengan demikian diundanglah Bupati dan ketua DPRD, untuk berdialog cara memajukan pariwisata dan budaya di Halmaherat.
"Setelah berdialog terdapat beberapa tempat yang layak dibangun salah satunya Marimabati bisa kami jadikan wisata sejarah, disitu ada peninggalan ayah yang sekarang sudah mulai rusak. Nanti akan Pemerintah daerah memperhatikan itu untuk menjadikan monumen sultan Ternate ke 48 Mudaffar Sjah ll yang nantinya mirip bentuk monas dimana ada penjelasan sejaranya di Marimabati pada saat itu dan peran kesultanan Ternate pada masa itu di Marimbati, guna masyarakat bisa tahu sejaranya,"kata Jou ngofa pada legalpost.id malam itu.
Tentu monumen ini juga, lanjut Jou ngofa, ditujukan untuk kemakmuran rakyat Halbar. Dia berharap dengan bersedianya Bupati dan ketua DPRD, akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pasalnya, dengan ketersediaan insfratruktur, promosi yang akan dilakukan diharapkan pada tahun mendatang lako Akediri sudah bisa menjadi salah satu destinasi wisata.
"Kami sebagai anak cucu pikir ini merupakan kewajiban dari kesultanan Ternate untuk memajukan Masyarakat di Halbar, masyarakat kesultanan Ternate ini besar, selain Halbar, juga di Halut, sula, Taliabu, Gane Barat, Gane timur, Obi, dan Makian Kayoa. Jadi ini merupakan perhatian dari kesultanan dalam bentuk bekerja sama dengan pemerintah daerah agar potensi-potensi ini bisa dikembangkan,"jelasnya.
Pasalnya, dengan dibangunnya wisata budaya berbasis sejarah di lako Akediri, dengan sendirinya sejarah kesultanan Ternate terangkat.
"Kami juga berencana untuk menerjemahkan Al-Qur'an ke bahasa Ternate, seperti Bibel yang suda diterjemahkan oleh Pemkab Halbar kedalam bahasa Ternante dan bahasa Sahu,"Ucapnya.
Kesultanan Ternate usulkan ke Pemda Halbar untuk dibuat tafsir Al-Qur'an ke bahasa Ternante, agar masyarakat yang mungkin tidak mahir bahasa Indonesia bisa mengkaji Al-Qur'an melalu bahasanya sendiri .
"Dulu sultan Mudaffar Sjah ll sudah membuat tafsiran Al-Qur'an kecil, pada saat itu mau dilanjutkan ke Al-Qur'an besar tetapi kesehatan ayah sudah menurun maka belum dilanjutkan, sekarang kebetulan ada kepedulian untuk memajukan agama, adat istiadat, dan budaya di Halbar oleh Pemda Halbar, maka saya mengusulkan apa yang sudah diperjuangkan oleh kesultanan Ternate untuk generasi berikut,"Terang dia.
Sementara Bupati Halbar Danny Missy kepada legalpost mengapresiasi dan berterima kasih atas undangan keraton Ternate setelah muncul ide besar dari kesultanan Ternate melalui jou ngofa, dalam rangka memajukan adat budaya dan sejarah maupun bahasa.
"yang kita tau bahwa Halbar sendiri, konsen dengan budaya. nah ini muncul ide besar pengembangan pantai Marimabati, yang kita tahu bersama itu punya kesultanan Ternate, dan ada bagian di dalam kesultanan Ternate." Ucap Danny.
Dengan demikian maka dalam waktu dekat kami akan kembangkan itu dalam MOU, untuk pemanfaatan yang sudah dikatakan oleh jou ngofa demi kepentingan dan kemakmuran rakyat, dalam pengembangan pariwisata nanti.
"yang akan kita buat di Lako Akediri itu, bagaimana kita mempertahankan kultur adat istiadat, sekaligus wisatanya wisata bahari, dan wisata sejarah. Ini yang nanti kita buat,"ungkap Danny.
Ide tersebut kata Danny, bukan dari Pemda dan DPRD tetapi dari jou ngofa dan dalam waktu dekat akan dilakukan penandatangan MOU sehingga proses pembangunannya bisa mulai jalan
"saya juga kaget ada ide besar dari mendiang sultan Mudafar Sjah ll yang disampaikan Jou ngofa tentang terjemahan Al-Qur'an,kedalam bahasa Ternante, kami sangat mensupport. Karena, saat ini yang kita lihat tidak seluruh masyarakat kita mengerti penyampaian Babel maupun Al-Qur'an.Nah kalau dalam bahasa daerah ini, mungkin bisa lebih menyentuh, orang-orang yang tidak paham, kita bisa konsepkan itu, dan saya mengapresiasi rencana ini. Saya sudah sampaikan ke kebudayaan untuk segera kita lakukan langkah-langkah.dalam menyambut ide besar ini,"tuturnya.
Tambah Danny, berjanji akan mempercepat pembangunan, agar segera dirasakan masyarakat. Jadi nantinya ada penjelasan sejaranya agar masyarakat dalam berwisata, bisa juga tahu tentang sejarah kesultanan Ternate di Marimabati.
Sementara Ketua DPRD Halbar Carles Ricard pada kesempatan itu menyebutkan, selain selaku ketua DPRD, dia selaku cucu dari kesultanan sangat bangga diundang oleh jou ngofa untuk membahas ide, rancangan pengembangan adat istiadat dan budaya di Halbar khususnya di desa Marimabati.
"saya pikir ini ide yang bagus,Jadi pembahasan ide dan gagasan dari jou ngofa,untuk pembangunan ini, kami jadikan referensi, untuk kami tahu secara legal wilayah itu menunjukkan milik kesultanan Ternate. Maka dari itu, kemauan membangun ini kami sangat suport,semoga bisa dimanfaatkan masyarakat dan sejarah kesultanan Ternate bisa diabadikan dalam bentuk monumen, karena ini sangat luar biasa,"terangnya.
Terpisah,Kadis pariwisata Halbar Fenny kiat kepada legalpost menuturkan, yang sudah disampaikan jou ngofa dan bupati, dan ide dari jou ngofa juga mengapresiasi dan ditindaklanjuti dalam waktu dekat berupa MoU.
"Nanti kami pariwisata berkolaborasi dengan kebudayaan,memang di Halbar saat ini kita fokus pada kebudayaan, jadi untuk pembangunan ini riset dan kajiannya untuk sejarah nanti dari kebudayaan, sedangkan kami dari pariwisata akan mengemas kemudian kami tangani juga strategi promosi dan pemasaran agar paket ini tersusun,saat wisata Marimbati sudah jadi,"sebutnya.
Selain itu Fenny mengaku kelak akan membagi hasil antara Pemda Halbar dan kesultanan Ternate, jika wisata itu suda jalan.
"Rencananya mungkin setelah MOU sudah mulai dilakukan,kita berharap ada dukungan dari APBD dan tentunya kita mendorong untuk dapatkan dukungan dari APBN."Akunya.
Pada waktu bersamaan, Kabid Kebudayaan Dikbud Halbar Lutfi.Ali SP mengatakan, pengembangan pariwsata di lako Akediri, berbasis sejarah dan budaya, bidang kebudayaan akan ikut desain sejarah dan budaya dalam pegembangan pariwisata di Lako Akediri.
"semoga ada dukungan dari APBD dan APBN,agar bisa lebih cepat lebih baik,"ucapnya.(iin-pn)





Komentar