Covid-19||
Bupati Halbar Sebulan Ke Jakarta, Rislan M Djen Angkat Bicara

Jailolo,LegalPost.Id-Ditengah krisis kesehatan disebabkan pandemi covid-19 yang melanda daerah, kehadiran pemimpin Bupati Danny Missy, dibutuhkan untuk fokus pada upaya penanganan agar dapat memutus mata rantai penyebaran.
Hal itu disoroti Rislan M Djen tokoh muda warga Halbar yang kini juga masuk dalam struktur organisasi jog Halmahera melalui rilisenya pada legalpost.id, Senin, 8 Juni 2020, atas ketidak jelasan Bupati Halbar selama sebulan saat di Jakarta.
Dia mengaku kehadiran pemimpin dapat membangkitkan psikologi dan semangat masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19, terkhusus untuk petugas medis sebagai garda terdepan. Namun, terhitung sudah 1 bulan lebih, pemimpin daerah ini tak ada kabar dan berita terkait keberadaannya.
Diakui dia, sejak keberangkatan bupati tanggal 10 Mei 2020 ke Jakarta lalu, yang menurut kadiskominfo untuk pengurusan alat kesehatan, sampai kini bupati tidak ada kabar berita terkait keberadaannya. Padahal, dalam surat izin Gubernur yang dikantongi Bupati untuk keluar daerah, terhitung hanya 5 hari.
"Diskominfo harus bisa menjelaskan ke publik, terkait keberadaan Bupati saat ini dimana, sudah di Halbar atau belum,"Pinta dia.
Menurut dia, problemnnya publik terlanjur mengetahui, keberangkatan bupati ke Jakarta adalah untuk pengurusan alkes dan membutuhkan waktu selama 5 hari. Namun hingga memasuki 1 bulan lebih, kabar berita tentang keberadaan bupati benar-benar gaib.
Dengan itu, disarankan kepada Diskominfo dalam hal ini kepala Diskominfo Chuzaimah Kahar. Jika kadis pun tidak tahu menahu di mana rimba bupati sekarang, maka diskominfo sebaiknya membuat pengaduan orang hilang secara resmi ke pihak Kepolisian agar di lacak keberadaan Bupati sekarang lagi dimana.
Dia menegaskan buat diskominfo, seharusnya seriusi soal keberadaan bupati, dalam hal ini harus tegas, karena sejauh ini, bupati tidak ada kontribusi yang benar-benar selama masa pandemi.
"Saya berasumsi kira-kira bupati pergi keluar daerah mencari solusi untuk mengatasi pendemi atau mencari koalisi.?."cibir dia.
Lanjut dia, Bupati adalah pemimpin di daerah, makanya secara psikologis sebagai bagian dari masyarakatnya, kami khawatir dan ingin tahu nasib bupati sekarang.
Apalagi gelombang pandemi covid-19 yang tak ada tanda-tanda akan berakhir, ditambah lagi ibukota Jakarta yang begitu ketatnya menerapkan aturan keluar masuk orang, hal ini cukup mengkhawatirkan.
Namun, sebagai bagian dari masyarakat Halmahera Barat, dia mendoakan agar pak bupati dalam keadaan sehat dan secepatnya bisa balik ke Halmahera Barat.
"Kami saat ini telah menyiapkan surprise berupa ritual khusus ala Jong Halmahera 1914 untuk menjemput Bupati setibanya nanti di pelabuhan Jailolo,Akunya.
Selain itu dia meminta kadinkes dan tim gugus tugas Covid-19 di Halmahera Barat, nanti setelah kembalinya bupati dari Jakarta sebagai pelaku perjalanan, maka bupati idealnya harus diarahkan untuk di isolasi di tempat karantina terpusat di rusun, desa Acango.
Hal ini sebaiknya dilakukan, agar bupati dapat memberikan satu kerangka etis bagi masyarakat Halmahera Barat, yakni bersikap egaliter, tak pandang bulu.
Terlebih kata dia, langkah ini juga akan memudahkan petugas medis dalam mengawasi bupati saat di isolasi di tempat karantina terpusat, sebagai upaya menegakkan protap yang berlaku.
"Mengingat sikap bandelnya bupati beberapa bulan lalu saat melakukan isolasi mandiri yang terbiasa melanggar protap kesehatan tentang isolasi mandiri wajar diwaspadai,"tutur dia. (Tim)
Komentar