Menunggu janji Gubernur Itu Sakit
![]() |
Koalisi Perjuangan Rakyat dan Fron Mahasiswa Malut, Menggelar Jumpa Pers Di Caffe Jarod |
LEGALPOST.ID,TERNATE-Janji Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba untuk menaikan harga Kopra justru menambah penderitaan. Sebab, Janji Gubernur itu dibalut kebohongan. Demikian Pernyataan Koalisi Perjungan Rakyat (Kopra) bersama front Mahasiswa Malut. Mereka menilai AGK gagal total membijaki anjloknya harga Kopra.
“Kami sangat kecewa dengan respon pak Gubernur serta jajarannya.Karena, sampai sekarang tidak menemukan jalan keluar mengatasi harga Kopra.Yang ada justru Berbohong yang membuat rakyat tambah menderita,”Tegas Ketua Front Mahasiswa Malut Julfandi Gani. Selasa 27 November 2018 di Caffe Jarod.
Kata Julfandi, secara kolektif Masyarakat Malut sudah sadar dengan kepemimpinan AGK. Sehingga, meskipun berbohong namun sudah dianggap biasa. Parahnya lagi, Gubernur secara sadis memaksa masyarakat untuk memaklumi setiap gejolak buruk daerah ini. termasuk DPRD Provinsi. Padahal mereka tahu kopra adalah harga diri masyarakat Malut.
"Ketika Pemprov dan DPRD tidak menemukan solusi. Maka itu menjadi bukti bahwa Eksekutif dan Legislatif tidak bisa menjalankan fungsinya,"Semburnya. Julfandi mengeluhkan Presiden Jokowi yang dianggap gagal membangun Indonesia Timur lantaran tidak memperhatikan nasib Petani Kopra di Malut. Ia meminta agar Presiden menjadikan masalah Kopra sebagai isu Nasional.
“Pemerintah harus menaikan harga Kopra di angka Rp 8000 Per kilo,”Desak julfandi. Sembari menyatakan, bila dalam waktu tuntutan mereka tidak direalisasi. maka KOPRA bersama Front Mahasiswa Malut memboikot seluruh aktifitas Pemerintah, Bandara, Bank, Toko dan Gudang Kopra yang ada di Malut. (*)
Komentar