Memilih Akhiri Hidup Jelang Pesta Demokrasi?

HALBAR,legalpost.id- korban RA, (32), warga desa Baru kecamatan Ibu Selatan, Senin 15 April 2019 dini hari berkisar pukul 01:30 WIT, mengakhiri hidup dengan cara menggantungkan diri di kamar rumahnya.

R, yang tidak lagi memiliki istri itu menggantung diri menggunakan kabel berwarna hitam yang diikat dilehernya sesaat ditemui oleh anaknya sendiri atas nama Selfi Tenga,(16), saat kembali dari rumah teman. Kasusu bunuh diri itu belum diketahui motif, namun dugaan sementara dipicu masalah beban keluarga.

Krinologis kejadian sekitar jam 01 30 WIT saksi Selfi Tenga, yang baru pulang bersama temannya saat jalan-jalan langsung masuk ke rumah dengan melewati jendela rumah karena pintunya terkunci.

Karena kondisi lampu yang sementara padam, saksi hendak mengambil senter di dalam kamar depan. Namun pada saat saksi membuka pintu atau memgangkat kain pintu tiba-tiba melihat korban sudah dalam posisi tergantung dengan leher terikat tali kabel.

Pada saat itu juga saksi tenga terkejuk dan berteriak minta tolong sambil berlari keluar rumah melewati pintu belakang. Warga yang mendengarpun berdatangan ke rumah dan langsung masuk ke kamar di mana korban masih dalam posisi tergantung dan dua warga masyarakat bernama Anson, dan Tulehu, langsung mendekati korban dan melepaskan ikatan pada bagian leher korban dan diagkat keluar dari dalam kamar dan dibaringkan korban pada ruang tamu dalam kosndisi tidak bernyawa.(meninggal dunia)

Kepala Bagian Operasi Kabag OPS Mapolres Halbar, AKP Karim A Bombay, saat dikonfirmasi sore tadi mengatakan, tindakan kepolisian diawali setelah memerima laporan dari babinkamtibmas desa baru brigpol Milton Megawe lewat telepon anggota jaga brigpol slamet Riyadi langsung melaporkan ke Kapolsek ibu tentang atas kejadian tersebut.

Dan pada saat itu juga kapolsek meminta kepada Kanit Reskrim Iptu Muri. Hs bersama Bripkka Juljifli Renwarin dan Brigol Slamet Riyadi untuk turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama dengan dokter Daniel yang bertugas pada puskesmas Talaga Ibu Selatan untuk dilakulan pemeriksaan terhadap korban serta meminta keterangan para saksi.

Menurut kabag OPS, kasus tersebut masih dalam penenganan pihak Reskrim untuk menggali lebih jelas motif penyebabnya. Pasalnya, hingga kini belum ada hasil visum dari dokter. Info terkini yang peroleh dari masyarakat, korban sering menyendiri belakangan ini dari persoalan yang belum diketahu.
"Tapi dari issu di masyarakat dipicu atas ula persoalan keluarga setelah istrinya meninggal dunia."ucapnya.

Menurut kabag OPS, tanda umum bagi mereka yang mati bunuh diri biasanya keluar air manni, keluarnya kotoran, dan keluarnya lida. Kondisi umum tanda itu ditemui pada korban tersebut dan sementara terdapat luka dileher akibat ikatan tali gantungan. (Tim)

Komentar

Loading...