Bappeda Malut Bahas Penguatan Indikator Ketahanan Nasional di Lemhannas RI

SOFIFI,Legalpost.id— Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku Utara, Dr. Muhammad Sarmin S. Adam, pekan kemarin melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dalam rangka membahas penerapan Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional (SISKURTANAS) serta strategi peningkatan penyerapan indikator ketahanan di Maluku Utara.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas secara mendalam bagaimana SISKURTANAS — sistem yang dikembangkan Lemhannas RI — dapat diimplementasikan secara optimal di daerah. Sistem ini menjadi instrumen penting dalam mengukur ketahanan nasional secara objektif dan terukur melalui delapan gatra, yakni ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, geografi, dan sumber daya alam.

“Melalui SISKURTANAS, setiap daerah dapat mengetahui tingkat ketahanan wilayahnya secara komprehensif. Data yang dihasilkan akan menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujar Dr. Sarmin, Kamis (30/10/2025).

Sebelumnya, dalam kegiatan diseminasi Lemhannas RI di Maluku Utara, disebutkan bahwa SISKURTANAS memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan daerah. Melalui data dan indikator yang dihasilkan, pemerintah daerah dapat memantau stabilitas wilayah, menilai risiko, serta meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap dinamika sosial dan ekonomi.

Kunjungan ini juga menjadi momentum penting bagi Bappeda Malut untuk memperkuat sinergi dengan Lemhannas RI dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berorientasi pada ketahanan nasional berbasis data dan analisis ilmiah.

Bappeda Malut menegaskan tiga arah strategis dari kerja sama ini, yakni:

1. Optimalisasi penerapan SISKURTANAS sebagai alat ukur dan pengendali arah pembangunan daerah.

2. Peningkatan penyerapan indikator ketahanan di Provinsi Maluku Utara melalui kolaborasi lintas sektor.

3. Terwujudnya sinergi pusat dan daerah dalam memperkuat ketahanan nasional berbasis data, kebijakan, dan implementasi nyata.

“Melalui penguatan indikator SISKURTANAS, kita bangun Maluku Utara yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing dalam menghadapi dinamika pembangunan nasional,” pungkas Dr. Sarmin.(*)

Komentar

Loading...