Ini Kronologi Hardi Dipukul Ajudan Bupati Halbar
HALBAR, Legalpost.id-Niat Suarakan penyebab Kelangkaan Bahan Bakar BBM Minyak Tanah di Halmahera Barat, Hardy salah satu pengurus LSM Jong Halmahera Senin, (24/06/2024) dipukul ajudan Bupati Halbar Charles Aniky.
Kronologis kejadian, bermula Bupati Halmahera Barat James Uang, menggelar rapat bersama pemilik pangkalan minyak tanah untuk menyikapi persoalan kelangkaan BBM berjenis minyak tanah di ruang rapat kerja bupati Halbar.
Rapat saat dimulai berkisar pukul 14.20 WIT Hardy ingin diikuti masuk dalam ruangan. Namun rapat itu digelar tertutup sehingga Hardy tidak diijinkan masuk dalam ruangan.
Setelah usai rapat berkisar pukul 15:42 WIT bupati memanggil wartawan ke dalam ruangan untuk menyampaikan hasil rapat tersebut. Namun Hardy juga ikut dalam rombongan wartawan dan masuk dalam ruangan.
Usai wawancara wartawan bersama Bupati, Hardy melanjutkan beberapa pertanyaan kepada Kepala Disprindag Halbar Demisius O Boky terkait kuota setiap pangkalan yang berkurang dikemanakan karena kuota minyak untuk Halbar setiap bulan sebesar 525 ton.
Hardy meminta Kepala Disprindag untuk turun mengkroscek penjualan minyak tanah karena sebagian kios menjual minyak tanah sebesar 12 ribu satu liter. Pertanyaan itu disikapi kepala Disprindag dengan menjelaskan serta menulis yang disampaikan Hardy.
Hardy yang ingin melanjutkan pertanyaan lalu di singkirkan ajudan Bupati, saat yang sama Hardy tidak menerima dan melontarkan suara keras."Ngoni Mau Apa."Teriak Hardy.
Permulaan itu sehingga Hardi dikerahkan oleh Pegawai dan Danramil Jailolo hingga di depan pintu keluar ruang rapat dan sesampai depan pintu ruang rapat ajudan Bupati Charles mendorong Hardy dan mencekik leher serta membanting dan menginjak wajah Hardy.
Beruntung kejadian itu cepat dilerai sehingga Hardy lolos keluar dari ruang kerja Bupati Halbar.
Hardy saat dikonfirmasi wartawan mengaku dirinya ingin bupati serta kepala dinas mendengar langsung temuan dirinya di lapangan atas keterlibatan oknum pegawai bahkan oknum polisi serta keluarga bupati yang mengambil minyak tanah dari pengurangan jumlah setiap pangkalan tersebut.
"Namun ajudan Bupati Charles tarik dan dorong saya jadi saya bilang ke dia bahwa mungkin dia (Charles) juga dapat minyak itu. Mungkin dari situ dia marah sehingga pukul saya."Ucap dia.
Hardy mengaku kekerasan itu tidak diterima dan akan mengajukan laporan ke propam Polda Malut untuk ditindak oknum ajudan yang juga seorang polisi melakukan kekerasan.
Charles saat dikonfirmasi wartawan mengaku dirinya menjalankan tugas sehingga tidak ada pilihan. "Jalankan tugas lagi jadi sebentar kalau kekacauan macam bagitu qt tara bisa atasi Kase keluar qt salah lagi jadi sementara kita diminta keterangan di Propam dulu."Tulis dia Via Handphone.
Komentar